Beberapa Penyakit Akibat Main Smartphone Sebelum Tidur


Smartphone sudah menjadi kebutuhan primer hidup. Entah itu untuk kalangan bisnis, pelajar hingga ibu rumah tangga bisa dipastikan memiliki smartphone. Parahnya lagi, terkadang kita menggunakan smartphone melebihi batas wajar.

Lupa akan waktu istirahat karena digunakan untuk bermain smartphone. Sebagai contoh, banyak kalangan yang main smartphone sebelum mereka tidur, dan parahnya hal itu sudah menjadi ritual setiap malam. Perlu kamu ketahui, hal ini adalah alasan dibalik waktu tidurmu yang tidak berkualitas.
Berikut ada beberapa dampak negatif yang didapat akibat bermain smartphone hingga larut malam :

1. Merusak Mata
Mata adalah salah satu organ tubuh yang paling penting. Mata adalah indra penglihatan yang telah bekerja seharian penuh dan butuh istirahat di malam hari, tetapi jika pada waktu istirahatnya dipaksa untuk membaca teks berukuran kecil ditambah dengan cahaya dari layar yang terfokus langsung ke mata, tentu akan mempengaruhi kesehatan mata ke depannya.

2. Melemahkan Daya Ingat
Jika kamu merasa semakin susah mengingat belakangan ini, bisa jadi itu karena kebiasaanmu bermain dengan smartphone pada waktu istirahat sebelum tidur. Studi di Paris, Perancis pada tahun 2009 menunjukkan bahwa waktu istirahat yang cukup dapat menstimulasi otak dalam memperkuat ingatan seseorang.
Jadi, kesimpulan sederhananya adalah semakin berkurang waktu istirahat kamu maka semakin berkurang juga daya ingat kamu.

3. Merusak Otak: Meskipun Tidur tapi Otak tetap bekerja
Otak adalah satu dari beberapa bagian tubuh yang terus bekerja selama 24 jam penuh. Saat tertidur pun otak tetap bekerja, meski intensitasnya tidak sebesar ketika tersadar. Oleh karena itu, jika seseorang terus menggunakan smartphone pada jam istirahat, tentu itu tidak baik untuk kesehatan otak dan bagian tubuh lainnya.

4. Penyakit Jantung dan Stroke Dini
Jangan mengira penyakit jantung atau stroke hanya menyerang orang yang sudah berumur. Kawula muda yang gemar memainkan smartphone sebelum tidur ternyata juga memiliki resiko besar mengidap penyakit ini. Kurangnya istirahat yang terus dilakukan setiap harinya menyebabkan tekanan darah menjadi tidak stabil dan parahnya lagi bisa mengakibatkan gagal jantung atau stroke. Sudah banyak sumber yang membahas tentang hal ini, harusnya Anda menyadarinya.
 
sumber :  jalantikus.com

Cara Google berantas kebohongan dan 'hoax' di internet




Internet sejak lama sudah dianggap sebagai ladang kebohongan oleh banyak orang, bahkan ada pepatah yang mengatakan 'tidak ada ruang untuk kebenaran di internet'. Akan tetapi, anggapan itu sepertinya bakal segera hilang.
 
Menurut laporan New Scientist, Google kini sedang tertarik mengembangkan ide baru untuk membersihkan internet dari kebohongan bersenjatakan metode 'ranking' baru, Business Insider.

Google kabarnya bakal mengubah algoritma situs mereka demi mendukung langkah penghapusan 'hoax' dari jagat maya ini. Jumlah kunjungan atau 'klik' link atau tautan di website bukan lagi menjadi acuan utama. Sistem baru Google akan menghitung fakta yang ada di sebuah laman web.

Jika sebelumnya Google mengatur peringkat website berdasarkan popularitas, ke depan rencananya mereka mengandalkan jumlah fakta yang ada. Jadi, website-website yang doyan mengumbar kebohongan tidak akan mudah terlihat oleh netizen. Nantinya, jumlah kebohongan itu akan dikumpulkan di database tersendiri dan menjadi pedoman 'nilai' akhir dari website itu.

Oleh sebab itu, website yang sangat populer belum tentu menjadi yang paling jujur, dan akhirnya akan terlihat ada di urutan paling buncit di laman pencarian. Google memang berupaya merubah pencarian 'terpopuler' menjadi pencarian 'paling berkualitas'.
Sayangnya, penerapan 'detektor' kebohongan Google belum akan diterapkan dalam waktu dekat. Apakah Anda setuju dengan langkah yang akan diambil Google ini ?

Facebook Sediakan `Akhirat Online`


Facebook memberikan layanan yang memungkinkan akun yang ditingal mati oleh penggunanya tetap bisa melakukan sejumlah aktivitas. Sebagian kalangan menyebut fasilitas ini seperti "akhirat online".
 
Dikutip laman Emirates 24l7, Facebook memberikan pilihan kepada para pengguna untuk memilih seseorang untuk mengelola akun mereka –setelah ditinggal mati. Namun, fasilitas ini baru diberikan kepada para pengguna Facebook di Amerika Serikat.

Sebelum fasilitas berfungsi, akun yang ditinggal mati pemiliknya "diabadikan", setelah ada permintaan dari teman atau kerabat, dengan menyertakan surat keterangan kematian. Fasilitas ini diberikan karena ada permintaan dari para pengguna yang mengininkan adanya tambahan layanan.

Dengan layanan itu, pengguna Facebook di AS dapat memilih kontak tertentu untuk “diwarisi” akun yang ditinggal mati. Sehingga, orang yang “diwarisi” ini bisa melakukan posting di halaman Facebook yang telah ditinggal mati pemiliknya. Seperti, bisa menanggapi permintaan pertemanan baru, memperbarui gambar profil, dan foto sampul.

Selain pilihan itu, pengguna Facebook di AS juga dapat menentukan pilihan lain, agar akun mereka dihapus setelah kematian penggunanya, yang tidak mungkin dilakukan sebelumnya.

Jika seorang pengguna ingin seseorang untuk meneruskan pengelolaan akunnya setelah mereka meninggal, Facebook menyediakan tombol berupa segitiga terbalik di sudut kanan atas halaman. Dari tombol itu ada pilihan “pengaturan” kemudian ke “security”.
Pengguna disediakan pilihan untuk mengedit “kontak warisan” untuk memilih kontak tertentu yang kelak akan mengoperasikan akun jika ditinggal mati. Tentu dengan syarat penerus itu harus menjadi pengguna Facebook.

Orang yang dipilih untuk mengelola akun warisan ini tidak akan diberitahu, sampai akun Facebook yang ditinggal mati itu “diabadikan”. Namun, pemilik akun bisa juga memberi tahu orang yang dipilih itu.

Pengguna yang telah memilih orang lain untuk meneruskan akunnya akan dikirimi pengingat tahunan untuk mengingatkan pilihan itu. Sehingga bisa membantu mengingatkan pengguna Facebook jika orang yang dipilih sebagai penerus ternyata meningal duluan. Atau jika persahabatan pengguna dengan orang yang dipilih itu menjadi memburuk dan ingin menggantinya.

Jika pemilik akun memberikan izin kepada penerus, maka penerus itu bisa mengunduh semua data dalam akun Facebook itu, termasuk melakukan posting dan mengubah profil. Namun, untuk masuk ke akun yang ditinggal mati, penerus itu harus login menggunakan akun mereka sendiri, mereka tidak akan bisa masuk sebagai pemilik akun yang diteruskan.

iPhone 5C Meledak di Saku Celana

Seorang pria menderita luka bakar tingkat tiga ketika iPhone 5C yang ditaruh dalam sakunya tiba-tiba meletup. Akibatnya, pria bernama Erik Johnson tersebut harus dirawat di unit khusus korban kebakaran selama sepuluh hari.

Ponsel pintar besutan Apple Inc, itu pun membakar saku celana Johnson dan tembus hingga melukai paha kirinya pada Hari Valentine lalu. Pria asal Long Island, New York itu mengatakan dia sedang merogoh saku untuk mengambil kunci ketika mendengar suara letupan.

"Pahaku tiba-tiba terasa panas dan saat mengetahui terbakar, aku segera mencopot celanaku. Beberapa orang di dekatku bilang mereka bisa mencium bau kulit terbakar," kata Johnson dikutip dari laman Daily Mail.

Dalam salah satu foto, Johnson memperlihatkan casing iPhone miliknya meleleh dan layarnya sampai melengkung akibat panas berlebih yang dihasilkan ponsel pintar tersebut.
Para ahli mengatakan iPhone dapat meledak jika papan sirkuitnya rusak atau menggunakan charger yang berbeda.

Namun Johnson mengaku bahwa dia menggunakan charger bawaan iPhone 5C yang dibelinya. Dia kini akan menggugat pihak Apple. Hingga kini masih belum ada tanggapan dari pihak Apple selaku produsen iPhone 5C mengenai tragedi yang dialami pria malang tersebut.

Apple meluncurkan iPhone 5C pada September 2013 lalu untuk menarget pasar kelas menengah. Itu adalah iPhone pertama yang menggunakan casing berbahan plastik dan dibanderol sekitar US$ 450 di Amerika Serikat. Menurut kabar terakhir, iPhone 5C akan dihentikan produksinya pada akhir tahun ini.

Permukaan Matahari Retak

Sebuah pemandangan unik terlihat di permukaan matahari oleh Solar Dynamics Observatory (SDO), teleskop milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Para ilmuwan melihat garis hitam menyerupai "retakan".

Dikutip dari Metro.co.uk, garis hitam itu diperkirakan sepanjang 533 ribu mile. Lantas, apa gerangan garis hitam yang menyerupai retakan itu?

NASA menyatakan garis hitam itu menunjukkan area dengan material lebih dingin yang melayang di atas permukaan matahari. Sementara, area yang terlihat lebih terang pada gambar menunjukkan daerah dengan materi lebih panas.

Garis "retakan" itu sebenarnya dikenal sebagai "filamen matahari" yang akan hilang setelah mengambang di atmosfer matahari dalam beberapa hari. Kadang-kadang, filamen itu meletus dan menghambur ke angkasa atau yang dikenal sebagai "coronal mass ejection". Namun terkadang material itu kembali jatuh ke permukaan matahari.

"SDO menangkap gambar filamen dalam berbagai panjang gelombang, yang masing-masing membantu menunjukkan temperatur berbeda dari material matahari," ujar seorang Juru Bicara NASA.

Dengan melihat perbedaan panjang gelombang dan suhu, para ilmuwan bisa melakukan penelitian lebih lanjut, untuk mengetahui apa yang menyebabkan struktur ini dan apa yang memicu letusan pada permukaan matahari.

Teori baru ini bertentangan dengan hukum Einstein.


Alam semesta tidak dimulai dengan Big Bang (Dentuman Besar) dan tidak pula diciptakan dari ketiadaan oleh sesuatu di langit.
 
Namun alam semesta telah ada sebelumnya dan tidak ada awal sama sekali. Dan alam semesta juga tidak akan berakhir, kata peneliti di University of Lethbridge Kanada and Benha University Mesir, dikutip dari Mirror.co.uk.

Para peneliti mengatakan bahwa mekanika kuantum menunjukkan bahwa alam semesta bisa selalu ada dan ledakan Big Bang mungkin terjadi, tapi itu bukan awal.

Teori baru ini bertentangan dengan hukum Einstein, yang menyebutkan bahwa alam semesta meledak dari satu titik padat 13,8 miliar tahun yang lalu dan puing-puingnya menyebar menjadi planet dan bintang.

Para peneliti mengatakan bahwa kesimpulan mereka memperhitungkan misteri seperti materi gelap dan energi gelap.

"Sejauh yang kami lihat, alam semesta pernah benar-benar berkumpul di masa lalu dan tidak memiliki awal dan alam semesta berlangsung selamanya. Hal ini juga tidak akan memiliki akhir," kata Profesor Saurya Das.

Teleskop Raksasa Menangkap Penampakan 'Tangan Tuhan'


Sebuah teleskop raksasa di Chile berhasil merekam gas awan dan debu bercahaya yang disebut CG4 pada jarak 1.300 tahun cahaya dari Bumi.
 
Kumpulan gas dan debu di langit atau disebut globul komet. Bersinar sangat terang dan terlihat seperti menggenggam bintang-bintang di sekitarnya.

Karena memiliki penampakan seperti itulah, CG4 juga mendapat julukan 'Tangan Tuhan'.
Sementara astronom lainnya menyebut citra yang diambil oleh Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO) itu sebagai Mulut Monster.

Julukan itu disematkan pada CG4 karena ia memiliki semacam kepala makhluk buas dengan diameter 1,5 tahun cahaya dan ekor yang panjangnya bisa mencapai 8 tahun cahaya. Dalam dunia astronomi, 'Tangan Tuhan' termasuk nebula kecil.

Meski pada gambar terlihat sangat terang, pada kenyataannya objek ini sangat samar sehingga sulit untuk dideteksi.

Mengapa CG4 dan globul komet lainnya memiliki bentuk yang berbeda-beda masih menjadi bahan perdebatan di kalangan astronom.

Namun ada dua teori yang muncul. Teori pertama menyebutkan globul komet kemungkinan adalah nebula berbentuk bola, yang kemudian pecah dan membentuk objek langit yang unik-unik.

Pecahnya bentuk bola tersebut mungkin disebabkan oleh efek meledaknya supernova di sekitarnya.

Sementara teori lainnya menyimpulkan bahwa globul komet dibentuk oleh angin bintang dan radiasi ion dari bintang-bintang panas yang berukuran besar.

Efek dari peristiwa itu awalnya menyebabkan terbentuknya formasi aneh yang dikenal sebagai belalai gajah dan akhirnya globul komet.

Namun para astronom masih berharap dapat mempelajari CG4 lebih mendalam. Mereka harus mengetahui massa, kepadatan, temperatur dan kecepatan gas yang ada dalam CG4.